PROFESI
PENDIDIKAN
ARTIKEL
ILMIAH POPULER
Dosen
Pengampu : Drs. Edi Siswato, M.Pd.
DISUSUN
OLEH:
Eviana Wulan W
|
(12141274)
|
Ria Anggraini
|
(12141295)
|
Dwi Sulistyaningsih
|
(12141304)
|
Martini
|
(12141305)
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI MADIUN
2014
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan melalui proses
yang sesuai. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Pendidikan yang berjudul “ARTIKEL ILMIAH POPULER”, dengan harapan makalah ini
dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan bagi diri kami ataupun dari semua
pihak.
Dengan segala
kerendahan hati, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada
Drs. Edi Siswanto, M.Pd. sebagai guru mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah
membimbing kami. Semoga bimbingan yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk
kami sebagai bekal masa depan nantinya.
Penyusun menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh
karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Madiun, 1 Desember
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halam Judul...............................................................................................................
i
Kata Pengantar...........................................................................................................
ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN..........................................................................................
1
a.Latar Belakang............................................................................................
1
b.Rumusan Masalah.......................................................................................
2
c.Tujuan..........................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
3
a.Pengertian Artikel Ilmiah
Populer...............................................................
3
b.Karakteristik
Penulisan Artikel Ilmiah Populer...........................................
4
c.Struktur Tulisan...........................................................................................
5
d.Tahapan Menulis.........................................................................................
7
e.Sistematika..................................................................................................
9
BAB III PENUTUP..................................................................................................
15
a.Kesimpulan..................................................................................................
15
Daftar Pustaka...........................................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk budaya berusaha
melestarikan ilmu yang diperolehnya. Tujuannya ialah khazanah ilmu yang sangat
berharga itu dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau sekelompok orang,
tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik manusia kini maupun manusia
yang akan datang. Dan salah satu cara melestarikan ilmu tersebut adalah dengan
kegiatan menulis. Menulis mmerupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu
catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis bisa
dilakukan dikertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak
diciptakannya teknik percetakkan yang menyebabkan orang makin giat menulis
karena karya mereka mudah diterbitkan. Tetapi dewasa ini tumpulnya kreativitas kemampuan baca-tulis membuahkan simpulan
tentang aktivitas menulis, yang tampaknya menjadi kendala dengan tingkat
keseriusan yang tinggi. Bukan hanya karena banyaknya insan cendekia yang mulai
malas mengembangkan kemampuannya dalam menulis tetapi juga karena tulisan yang
telah dibuat tidak dipublikasikan sehingga tidak akan banyak manfaatnya, karena
jumlah ekslempar laporannya yang terbatas tidak banyak dibaca orang, dan
mungkin hanya disimpan sebagai bahan dokumentasi.
Oleh karena itu sebaiknya hasil tulisan dipublikasikan. Ada dua
cara untuk mempublikasikan hasil tulisan yaitu dengan menerbitkannya dalam
bentuk buku atau mengubahnya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Dan biasanya
banyak yang memilih untuk mempublikasikannya dalam bentuk artikel ilmiah
populer. Mengapa artikel ilmiah populer? Karena perbedaan dari buku dan artikel
tentu sangat berbeda dimana penulis akan berpikir dalam bentuk buku tentu yang
ditulis akan sangat banyak, berbeda dengan artikel ilmiah populer. Nah, agar
lebih jelas dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang artikel ilmiah
populer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Artikel Ilmiah Populer?
2. Apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer?
3. Bagaimana struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer?
4. Bagaimana tahap-tahap menulis Artikel Ilmiah Populer?
5. Bagaimana sistematika Artikel Ilmiah Populer?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Artikel Ilmiah Populer.
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer.
3. Untuk mengetahui struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer.
4. Untuk mengetahui menulis Artikel Ilmiah Populer.
5. Untuk mengetahui sistematika Artikel Ilmiah Populer.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Artikel Ilmiah Populer
Banyak majalah atau surat
kabar mempunyai rubrik iptek yang memuat tulisan-tulisan yang memaparkan aspek
khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam, yang dikarang oleh penulisnya untuk mengomunikasikan sejarah,
penemuan, perkembangan baru, aplikasi atau juga isu, kontroversi, iptek kepada
masyarakat awam agar mereka dapat mengikuti perkembangan iptek tersebut.
Artikel karya
tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dsb. Ilmiah bersifat
ilmu, secara
ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Populer dikenal
dan disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya
mudah dipahami orang banyak disukai orang banyak. Ilmiah Populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan
karya ilmiah). Karya Ilmiah tulisan yang memuat dan mengkaji suatu
masalah dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, seperti objektif, logis,
empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Ilmiah murni skripsi, tesis, desertasi
ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia
resmi. Topik bidang keilmuan spesifik. Ilmiah populer
ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes sehingga dapat dipahami masyarakat
awam. Topik: permasalahan aktual masyarakat.
Artikel adalah karya tulis
yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang
ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang
telah disepakati atau ditetapkan. Artikel –tulisan berisi pendapat subjektif penulis tentang suatu masalah
atau peristiwa. Jenis Artikel –deskriptif
(describe), eksplanatif (explain), preskriptif (prescribe), prediktif
(predict). Artikel ilmiah populer artikel berisi hasil kajian, pandangan, dan
argumentasi ilmiah yang disajikan dalam bahasa populer sehingga mudah dipahami
masyarakat luas.
Artikel ilmiah yang ditulis mahasiswa,
dosen, pustakawan, penelliti dan penulis lainnya. Dapat diangkat dari hasil
penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan
projek.
B.
Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah Populer
1. Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris
dan teori pendukung menggunakan teori-teori yang relevan.
Opini Anda sebagai penulis harus
terlihat eksplisit dan teori-teori pendukung digunakan secukupnya saja. dalam memilih suatu masalah yang akandiungkap, si penulis perlu
pula mempertimbangkan daya tarik tersebut bagidirinya1 ia minati betul atau
tidak1 sebaiknya memilih masalah yang memangdiminati.
Pertimbangan lain yang diperhatikan dalam pemilihan persoalan adalah kita harus
tahu kriteria apa saja yang ditetapkan oleh media massa itu dalam menerima
tulisan dari pihak luar.
2. Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam).
Artikel ilmiah populer adalah sarana komunikasi
antara ilmu dan masyarakat/orang awam. Sudah menjadi budaya, journal ilmiah
ditulis dengan bahsa ilmiah untuk kalangan elit. Kalau sudah begitu jadinya,
maka ilmu hanya menjadi milik kalangan elit, bukan masyarakat. Padahal peran
utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi (semua makhluk
hidup). Nah, disitulah PR iptek untuk
menjadi saraana komunikasi. Prinsip utama dalam artikel ilmiah populer adalah
mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu
pembaca awam.
3. Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik) sederhana,
mudah dipahami orang awam, singkat, dan efektif (hemat kata).
Bahasan
dan bahasa ilmiah (tunggal makna, tidak remang nalar, ataupun mendua) yang
digunakan sesuai dengan dengan “selera pop” –gaya bahasa media massa (bahasa
jurnalistik = komunikatif, to the point, sederhana, singkat, jelas, dan
efektif/hemat kata/economy of words).
4. Ringkasan hasil penelitian fakta
terpenting & penting (model piramida terbalik).
Alur piramida terbalik berarti dimulai
dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang penting.
Keuntunganya, pembaca cepat mendapat informasi utama.
5. Menerjemahkan bahasa iptek yang njelimet
ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum.
6. Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan
kejadian sehari-hari.
Pada dasarnya artikel ilmiah populer adalah karangan yang mengandung unsur
ilmiah, berdasar fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam
tulisannya bukan pada keindahan bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya
(mengajarkan dan menerangkan sesuatu yang terdapat pada kehidupan sehari-hari).
Contohnya: “Bagaimana merawat wajah”, “bagaimana cara membimbing budi pekerti
pada anak”, dsb.
7. Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan
kebutuhan masyarakat.
Dengan memperkenalkan iptek, tingkat
penerimaan iptek itu sendiri semakin bertambah di kalangan masyarakat. Tidak
harus melulu, kebutuhan sehari-hari, contoh artikel ilmiah populer sejenis
misalya “teknologi baru operasi dengan laser di rumah sakit”, dsb.
8. Ditulis dengan gaya informal, anekdot (paparan tulisan yang menjelaskan sebuah cerita yang pas
dengan cerita artikel), personal atau menghibur
9. Tidak menyertakan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.
10. Dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar dan foto.
C.
Struktur
Tulisan
1. Head - judul.
Judul dibuat dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas,
informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin,
tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar
konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak
terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari.
Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan
huruf miring (italic).
2. By Line - nama penulis.
Nama diri penulis ditulis
tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel
lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama
pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau
e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot
note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran
huruf pada isi teks.
Contoh:
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG
Engkus Kuswamo
Universitas Padjadjaran
Program Doktor Ilmu Komunikasi
e-mail: koeskw@unpad.ac.id
3. Intro - pendahuluan (lead).
Menguraikan
tentang latar belakang maslah rumusan masalah, tujuan dan manfaat. Dalam pendahuluan dikemukakan suatu
permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas
sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah.
Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan
permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk
mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik
penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan
penelitian tersebut.
4. Bridging - penghubung intro dengan
isi tulisan, berupa identifikasi masalah atau pertanyaan.
5. Body - isi tulisan atau uraian
yang biasanya terdiri atas sub-subjudul.
Mengemukakan tentang gagasan atau ide
penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan
dan pembelajaraan di sekolah atau madrasahnya. Pembahasan tersebut didukung
oleh teori dan data yang relevan. Hasil
penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk
menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi
hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus
dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan
hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian.
Temuan di luar dugaan yang
tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika
artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian
harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama
lain.
Dalam Pembahasan
dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil
penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan
menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan
pemanfaatannya.
6. Closing – penutup; biasanya berupa
kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa jawaban. Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai
hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan
penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program
doktor), dan atau penelitian lanjutan.
D.
Tahapan Menulis
1. Ide, Tema/Topik
Dalam memilih topik hendaknya memilih isu yang aktual,
aktivitas sehari-hari dan topik berisi perkenalan ilmu atau temuan baru. Dalam
tahap ini menentukan:
a) Judul yang menarik,
b) Menuliskan pembukaan yang berbeda dari yang lain,
c) Membuat isi tulisan yang menambah wawasan,
d) Pengetahuan dan pedewasaan berfikir bagi masyarakat,
e) Penentuan naskah artikel yang tidak terlalu panjang,
disarankan 7.500 – 10.000 karakter.
Setiap pemilihan topik penulisan artikel selalu dilandasi
oleh dua hal, yaitu ketertarikan (interest) dan keahlian (competency). Karena
ketika ingin menulis sesuatu tetapitidak memiliki kompetensi terkait dengan
topik tersebut, maka akan cukup memakan waktu karena harus belajar terlebih
dahulu. Jadi, sebaiknya untuk menetapkan
topik suatu tulisan dipilih yang paling menarik bagi anda sekaligus memiliki
pemahaman yang cukup terhadap topik tersebut.
2. Pengembangan Tema (Referensi,
Observasi, Riset)
Tema
yang sudah dibuat pada tahapan pertama dapat dikembangkan lagi dengan pola
pikir/nalar yeng tentunya bukan dari hasil pemikiran “ngawur” tetapi harus
berdasarkan pemahaman dari tema tersebut, disini penulis harus benar-benar
menguasai apa yang akan dituliskan. Pengembangan tema juga bisa diambil dari
sumber hasil penelitian, paper, skripsi, tesis, rujukan atas buku, pandangan
pakar, dan literatur yang harus memadai yang bisa diolah dengan bahasa yang
sederhana, singkat dan jelas dalam bentuk karya ilmiah populer agar tidak
merugikan pembaca.
3. Outlining/ Kerangka
Karangan
Kerangka Karangan merupakan rencana kerja yang
memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah tulisan. Dengan
kerangka karangan ini, tidak akan tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu
dan penyimpangan-penyimpangan topik dapat dihindarkan. Kerangka tidak disusun
sekali jadi, karena jika data berubah atau bertambah kerangkan pun akan
berubah.
Sebenarnya kerangka dalam tulisan ilmiah populer disesuaikan
dengan persyaratan atau kelaziman dari media masa yang akan mempublikasikan
tulisan tersebut. Namun untuk memudahkan pemahaman bagi para penulis pemula,
pada bagian ini dipaparkan bagaimana cara menulis ilmiah populer secara
sederhana.
a.
Pendahuluan
Bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik
perhatian pembaca dan memberikan acuan terhadap permasalahan yang dibahas,
misalnya menonjolkan hal-hal kontroversial atau belum tuntas dalam permbahasan
permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah lain yang telah
dipublikasikan.
b.
Inti atau Isi
Isi bagian ini sangat bervariasi, berisi kupasan,
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
mengenai masalah yang dibicarakan. Kupasan yang argumentatif, analitik, dan
kritis serta sistematika yang runtut dan logis serta berciri komparatif dan
menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Isi bagian ini jangan terlalu panjang
dan menjadi bersifat enumeratif seperti halnya diktat atau laporan.
c.
Penutup
Penutup biasanya berisi tentang kesimpulan atau
penegasan penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya atau
menampilkan segala yang telah dibahas terdahulu secara ringkas.
4. First Draft atau
Penulisan naskah awal
Tahapan ini terdiri dari:
a)
Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar
b)
Pengembangan ide masih bersifat tentatif
c)
Konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasa, bukan
pada aspek-aspek mekanik
5. Editing
Tidak jarang tulisan
yang menarik dan bagus dari sisi ilmiah tidak dapat dimuat oleh redaksi.
Pada gilirannya artikel menghendaki penggunaan bahasa ilmiah yang populer.
Artinya yaitu secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca
dan perlu. Karena itu proses pengeditan sengat membantu. Pengeditan akan
semakin menyempurnakan bahasa yang digunakan. Yang layak dicatat pada tahap
editing adalah jumlah halaman dari artikel yang ditulis. Untuk konsumsi surat
kabar, maksimum halaman berkisar antara 7-10 halaman, dengan asumsi diketik
2spasi. Untuk konsumsi majala atau jurnal, lebih longgar, antara 15-40 halaman.
Oleh karena itu menulis artikel umumnya diperlukan bahasa yang singkat, padat,
dan berisi. Kajiannya jangan terlalu ilmiah dan juga dangkal.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a)
Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik
tulisan
b)
Memperbaiki kebahasaan dan kesalahan pada aspek lain
seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosa kata
dan format penulisannya.
E.
Sistematika
1.
Kronologis
Pola
ini menggarap topik menurut urut-urutan peristiwa yang terjadi. Artinya alur
cerita mengikuti satuan waktu, jam, hari, bulan, atau tahunan. Disini patokan
waktu explisit tercantum. Contohnya, artikel ilmiah populer tentang pertumbuhan
tanaman selama empat musim.
2.
Proses
Disini
alur mengikuti proses-proses yang berurutan. Contohnya, “Tutorial software”.
3. Deduksi
Alur
deduksi, yaitu memulai alur penjelasan dari hal yang umum menuju hal yang
khusus, teori ke empiri, rumus ke penerapan, dan dalil ke fakta. Penulisan yang menggunakan cara berpikir
deduksi biasanya dimulai dari konsep-konsep ideal, kebijakan pemerintah,
normatif, hukum, undang-undang, PP dan sejenisnya. Contohnya, “kebijakan
pemerintah dalam masalah anggararan penelitian dan dampaknya bagi reset bidang
teknoogi kimia”.
4.
Induksi
Kebalikan dari induksi,
yakni dimulai dari informasi atau fakta-fakta khusus untuk menentukan
kesimpulan yang berlaku umum. Induksi dapat berupa penjelasan, analogi yang
menggambarkan prinsip umum. Contohnya, “Brberapa contoh dan fakta kerusakan
lingkungan hidup”.
5.
Reportase --menceritakan peristiwa seperti laporan observasi
atau eksperimen ilmuah.
Dengan jenis pemaparan ini,
penulis bertutur tentang apa yang penulis rekam, lihat, atau rasakan dri tempat
kejadian. Dengan penuturan yang baik pembaca akan merasa live di tempat
kejadian. Sebuah reportase tidak harus menceritakan kejadian dari awal sampai
akhir. Sering kali diambil fokus tertentu yang dapat diambil ke pemukaan.
Contohnya,”Seminar atau konfernsi ilmiah”.
Berikut adalah contoh
artikel ilmiah populer
a.
Menipisnya
Pendidikan Karakter
Fachri Pribowo
Suatu
bangsa akan menjadi besar jika generasi penerusnya memiliki karakter yang baik
dan dimulai dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan. Pendidikan
belakangan ini banyak mendapat sorotan dari kalangan pengguna jasa dan
pemerhati pendidikan baik media massa, seminar, dan berbagai kesempatan. Hal demikian
berhubungan maraknya berbagai penyimpangan prilaku yang muncul di masyarakat
seperti korupsi, kekerasan, tindakan kriminal, pelecehan seks, perusakan,
etika-etika yang mulai menipis, kurangnya tenggang rasa dan tanggung jawab
menjadi konsumsi sehari-hari di media massa, yang menghawatirkan kondisi ini
muncul di lingkungan pelajar dan mahasiswa seolah–olah mereka tidak mendapatkan
pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini menjadi
pekerjaan yang sangat sulit di Indonesia. Pendidikan dianggap sebagai
alternatif yang bersifat preventif yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas
generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi
penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Pendidikan
karakter di indonesia saat ini bisa dikatakan sudah sangat kurang, begitu
banyak terjadi tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma agama yang paling
utama. Kemudian, pada pengembangan nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa
pada individual masing-masing sudah tertanam jelas pada pola pikir individual
itu sendiri. Sehingga, karakter di dalam dirinya sudah tertanam di kehidupan
nyata sebagai seorang yang bermasyarakat, religius, nasionalis, produktif dan
kreatif. Namun, upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan karakter tidak
semulus seperti apa yang diharapkan. Di antaranya, pergeseran subtansi
pendidikan ke pengajaran, makna pendidikan yang sarat dengan muatan nilai-nilai
moral bergeser kepada pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan.
Perubahan
subtansi pendidikan ke pengajaran berdampak langsung terhadap pembentukan
kepribadian peserta didik. Perubahan ini sangat apatis atau menjadi acu tak acu
kepada pembentukan kepribadian yang akan menimbulkan beberapa masalah baru. Hal
ini dianggap sebagai ideologi-ideologi yang melahirkan pemahaman yang berkaitan
dan lari pada norma-norma agama jika pembentukan kepribadian tidak begitu
sempurna dalam sebuah penerapan fase pendidikan ke pengajaran. Terjadinya
pergeseran subtansi pendidikan ini di sebabkan oleh masih kukuhnya pengaruh
paham asosiasi dan behaviorisme. Pengaruh Paham asosiasi karena, asosiasi
berkaitan dengan kehidupan bersama antar suatu individu dalam suatu ikatan.
Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka
individu merupakan kenyataan yag memiliki sikap terhadap kelompok tersebut
terhadap suatu kenyataan subjektif. Dan behaviorisme atau aliran prilaku (juga
disebut perspektif belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada
proposi bahwa semua dilakukan organisme termaksud tindakan, pikiran, atau
perasaan dapat dan harus dianggap sebagai prilaku. Aliran ini berpendapat bahwa
perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa
fisiologis internal atau konstrak hipotesis seperti pikiran. Sehingga sebuah
pendidikan pengajaran terhadap pembentukan kepribadian peserta didik harus
dilakukan berdasarkan muatan nilai-nilai dan moral yang nyata dan tidak
menyimpang nantinya
Endar Diah Mayangsari
Mungkin kita pasti sudah
mengetahui apa itu daun kemangi. Daun yang biasa di sajikan pada makanan pecel
sebagai pendamping lalapan seperti gambar di atas. Namun, perlu kita ketahui di
balik kebutuhan daun kemangi yang biasa di sajikan untuk pendamping lalapan,
ternyata memiliki nilai Gizi dan manfaat yang berguna untuk tubuh kita. Apakah
setelah kita mengetahui manfaat daun ini, Masihkah kita hanya menjadikan daun
kemangi sebagai pendamping untuk lalapan yang tidak berguna? Dan masih tidak
memperdulikan manfaatnya. Atau kita malah berfikir akan menjadikan tumbuhan ini
sebagai daun yang penting untuk di konsumsi. Di dalam daun kemangi juga
terdapat gizi yang bermanfaat untuk tubuh kita. Sehingga daun kemangi baik
untuk dikonsumsi.
Kandungan gizi
Di dalam kemangi
terdapat kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kemangi merupakan daun yang
memiliki kandungan betakaroten (provitamin A) dan vitamin C.
Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi
(memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses
pertumbuhan, dan sebagai antioksidan. Kolagen merupakan senyawa protein yang
memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang
rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat
otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan
magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi
impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.
Daun
kemangi Dalam bahasa Latin, kemangi disebut Ocimum basilicum. Basildari bahasa Inggris, ocimum berarti tumbuhan beraroma. Aroma harum daun kemangi berasal
dari kandungan minyak atsirinya. Tanaman kemangi dapat tumbuh di sembarang
tempat dan toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Kemangi yang ditanam di
daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan kemangi di daerah
panas daunnya kecil, tipis, dan berwarna hijau pucat.
Berikut manfaat daun kemangi untuk tubuh kita :
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat pertama dari daun
kemangi ialah sebagai tumbuhan yang mampu membantu untuk meningkatkan kekebalan
tubuh, ini karena daun kemangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan
respon antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan beta
karoten juga dapat membantu sintesis protein sehingga mendukung proses
pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, khasiat
daun kemangi dari kandungan beta karoten tersebut dapat membantu untuk
meningkatkan fungsi penglihatan.
Mengobati Panu
Panu merupakan sakah satu jenis
penyakit kulit yang membuat kulit menjadi tidak sehat atau menjadi kering. Panu
atau penyakit kulit yang memiliki warna putih pada kulit tubuh kita, hal ini di
sebabkan oleh adanya bakteri dan jamur. Biasanya panu itu di sebabkan kurangnya
tingkat kebersihan lingkungan yang kita terapkan, seperti kita jarang mandi,
atau merabat tubuh. Kemangi ini memiliki manfaat juga sebagai pengobat untuk
penderita panu. Dengan cara yang cukup mudah. Ambil segenggam daun kemangi dan
cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan
selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya dilakukan
dua kali dalam sehari.
Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan penyakit
pada bibir maupun lidah. Hal ini biasa di sebabkan kurangnya vitamin C yang
kita konsumsi. Kemangi juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit inim
dengan caranya cukup ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga
bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit.
Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Untuk
hasil maksimal, lakukan maksimal3kalidalamsehari..
Menghilangkan bau mulut dan badan
Bau mulut dan bau badan yang
berkelanjutan membuat seseorang tidak nyaman untuk melakukan aktivitas
sehari-hari apalagi seseorang yang memiliki pekerjaan yang harus menuntut dia
untuk aktif berbicara. Kemangi ini juga selain dapat mengobati penyakit-penyakit
di atas, kemangi juga mampu mengobati/menghilangkan bau mulut dan bau badan, dengan cara mengkonsumsi
daun kemangi ini sesering mungkin, agar kandungan yang terdapat pada daun
kemangi ini bisa membantu mengobati bau mulut dan bau badan.
Penjelasan
Manfaat – manfaat daun kemangi di atas akan menambah pengetahuan kita tentang
kesehatan yang alami. Tanaman yang biasa di anggap tidak terlalu penting
ternyata memiliki nilai gizi dan manfaat yang baik untuk tubuh.
Pengetahuan tambahan ini agar mampu membuat kita untuk lebih menjaga tanaman
sekitar yang bisa membantu kita mendapatkan solusi untuk sehat yang alami
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Artikel adalah karya tulis seperti misalnya
laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb. Ilmiah bersifat
ilmu, secara ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Populer dikenal dan disukai orang banyak
(umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang
banyak disukai orang banyak. Dalam pembuatan karya ilmiah populer mencakup
beberapa komponen, seperti : Karakteristik Penulisan, Struktur Tulisan, Tahapan Menulis, dan Sistematika penulisan.
Jadi Karya Ilmiah Populer adalah
karya tulis yang bersifat keilmuan dan dikenal serta disukai orang banyak
(umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang
banyak, disukai orang banyak. Tujuan
dari penbuatan karya ilmiah populer adalah memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau sekelompok
orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik manusia kini maupun
manusia yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Priatna, Nanang,
dkk.2013.Pengembangan Profesi Guru.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
Alek dan Achmad.2011.Bahasa
Indonesia untik Perguruan Tinggi.jakarta:Kencana.
Yon’s, Revolta.2006.Tips Menulis Karya
Ilmiah Populer.Jakarta:Dipublikasikan tanggal 16 Juli 2006.