PERSAHABATAN

PERSAHABATAN
we are friend

Selasa, 30 Desember 2014

Makalah Artikel Ilmiah Populer

PROFESI PENDIDIKAN
ARTIKEL ILMIAH POPULER
Dosen Pengampu : Drs. Edi Siswato, M.Pd.


DISUSUN OLEH:
Eviana Wulan W
(12141274)
Ria Anggraini
(12141295)
Dwi Sulistyaningsih
(12141304)
Martini
(12141305)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2014


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan melalui proses yang sesuai. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul “ARTIKEL ILMIAH POPULER”, dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan bagi diri kami ataupun dari semua pihak.
Dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Drs. Edi Siswanto, M.Pd. sebagai guru mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah membimbing kami. Semoga bimbingan yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk kami sebagai bekal masa depan nantinya.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah ini bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.  

                                                                        Madiun,  1 Desember  2014

                   Penyusun







DAFTAR ISI
Halam Judul............................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................  iii
Bab I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
a.Latar Belakang............................................................................................ 1
b.Rumusan Masalah....................................................................................... 2
c.Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
a.Pengertian Artikel Ilmiah Populer............................................................... 3
b.Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah Populer........................................... 4
c.Struktur Tulisan........................................................................................... 5
d.Tahapan Menulis......................................................................................... 7
e.Sistematika.................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 15
a.Kesimpulan.................................................................................................. 15
Daftar Pustaka........................................................................................................... 16




  BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang diperolehnya. Tujuannya ialah khazanah ilmu yang sangat berharga itu dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik manusia kini maupun manusia yang akan datang. Dan salah satu cara melestarikan ilmu tersebut adalah dengan kegiatan menulis. Menulis mmerupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis bisa dilakukan dikertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakkan yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan. Tetapi dewasa ini tumpulnya kreativitas kemampuan baca-tulis membuahkan simpulan tentang aktivitas menulis, yang tampaknya menjadi kendala dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Bukan hanya karena banyaknya insan cendekia yang mulai malas mengembangkan kemampuannya dalam menulis tetapi juga karena tulisan yang telah dibuat tidak dipublikasikan sehingga tidak akan banyak manfaatnya, karena jumlah ekslempar laporannya yang terbatas tidak banyak dibaca orang, dan mungkin hanya disimpan sebagai bahan dokumentasi.
Oleh karena itu sebaiknya hasil tulisan dipublikasikan. Ada dua cara untuk mempublikasikan hasil tulisan yaitu dengan menerbitkannya dalam bentuk buku atau mengubahnya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Dan biasanya banyak yang memilih untuk mempublikasikannya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Mengapa artikel ilmiah populer? Karena perbedaan dari buku dan artikel tentu sangat berbeda dimana penulis akan berpikir dalam bentuk buku tentu yang ditulis akan sangat banyak, berbeda dengan artikel ilmiah populer. Nah, agar lebih jelas dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang artikel ilmiah populer.



B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1.    Apakah yang dimaksud dengan Artikel Ilmiah Populer?
2.    Apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer?
3.    Bagaimana struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer?
4.    Bagaimana tahap-tahap menulis Artikel Ilmiah Populer?
5.    Bagaimana sistematika Artikel Ilmiah Populer?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam  makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian Artikel Ilmiah Populer.
2.    Untuk mengetahui apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer.
3.    Untuk mengetahui struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer.
4.    Untuk mengetahui menulis Artikel Ilmiah Populer.
5.    Untuk mengetahui sistematika Artikel Ilmiah Populer.












BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Artikel Ilmiah Populer
Banyak majalah atau surat kabar mempunyai rubrik iptek yang memuat tulisan-tulisan yang memaparkan aspek khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam, yang dikarang oleh penulisnya untuk mengomunikasikan sejarah, penemuan, perkembangan baru, aplikasi atau juga isu, kontroversi, iptek kepada masyarakat awam agar mereka dapat mengikuti perkembangan iptek tersebut.
Artikel karya tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb. Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Populer dikenal dan disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang banyak disukai orang banyak. Ilmiah Populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah). Karya Ilmiah tulisan yang memuat dan mengkaji suatu masalah dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Ilmiah murni skripsi, tesis, desertasi ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Topik bidang keilmuan spesifik. Ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes sehingga dapat dipahami masyarakat awam. Topik: permasalahan aktual masyarakat.
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel –tulisan berisi pendapat subjektif penulis tentang suatu masalah atau peristiwa. Jenis Artikel –deskriptif (describe), eksplanatif (explain), preskriptif (prescribe), prediktif (predict). Artikel ilmiah populer artikel berisi hasil kajian, pandangan, dan argumentasi ilmiah yang disajikan dalam bahasa populer sehingga mudah dipahami masyarakat luas.
Artikel ilmiah yang ditulis mahasiswa, dosen, pustakawan, penelliti dan penulis lainnya. Dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan projek.

B.            Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah Populer
1.    Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori pendukung menggunakan teori-teori yang relevan.
Opini Anda sebagai penulis harus terlihat eksplisit dan teori-teori pendukung digunakan secukupnya saja. dalam memilih suatu masalah yang akandiungkap, si penulis perlu pula mempertimbangkan daya tarik tersebut bagidirinya1 ia minati betul atau tidak1 sebaiknya memilih masalah yang memangdiminati. Pertimbangan lain yang diperhatikan dalam pemilihan persoalan adalah kita harus tahu kriteria apa saja yang ditetapkan oleh media massa itu dalam menerima tulisan dari pihak luar.
2.    Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam).
Artikel ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat/orang awam. Sudah menjadi budaya, journal ilmiah ditulis dengan bahsa ilmiah untuk kalangan elit. Kalau sudah begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik kalangan elit, bukan masyarakat. Padahal peran utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi (semua makhluk hidup).  Nah, disitulah PR iptek untuk menjadi saraana komunikasi. Prinsip utama dalam artikel ilmiah populer adalah mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu pembaca awam.
3.    Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik) sederhana, mudah dipahami orang awam, singkat, dan efektif (hemat kata).
Bahasan dan bahasa ilmiah (tunggal makna, tidak remang nalar, ataupun mendua) yang digunakan sesuai dengan dengan “selera pop” –gaya bahasa media massa (bahasa jurnalistik = komunikatif, to the point, sederhana, singkat, jelas, dan efektif/hemat kata/economy of words).
4.    Ringkasan hasil penelitian fakta terpenting & penting (model piramida terbalik).
Alur piramida terbalik berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang kurang penting. Keuntunganya, pembaca cepat mendapat informasi utama.
5.    Menerjemahkan bahasa iptek yang njelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum.
6.    Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
Pada dasarnya artikel ilmiah  populer adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam tulisannya bukan pada keindahan bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya (mengajarkan dan menerangkan sesuatu yang terdapat pada kehidupan sehari-hari). Contohnya: “Bagaimana merawat wajah”, “bagaimana cara membimbing budi pekerti pada anak”, dsb.
7.    Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan memperkenalkan iptek, tingkat penerimaan iptek itu sendiri semakin bertambah di kalangan masyarakat. Tidak harus melulu, kebutuhan sehari-hari, contoh artikel ilmiah populer sejenis misalya “teknologi baru operasi dengan laser di rumah sakit”, dsb.
8.    Ditulis dengan gaya informal, anekdot (paparan tulisan yang menjelaskan sebuah cerita yang pas dengan cerita artikel), personal atau menghibur
9.    Tidak menyertakan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.
10.     Dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar dan foto.

C.           Struktur Tulisan
1.    Head - judul.
Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).
2.    By Line - nama penulis.
Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks.
Contoh:
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG
Engkus Kuswamo
Universitas Padjadjaran Program Doktor Ilmu Komunikasi
e-mail: koeskw@unpad.ac.id
3.    Intro - pendahuluan (lead).
Menguraikan tentang latar belakang maslah rumusan masalah, tujuan dan manfaat. Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut.
4.    Bridging - penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah atau pertanyaan.
5.    Body - isi tulisan atau uraian yang biasanya terdiri atas sub-subjudul.
Mengemukakan tentang gagasan atau ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaraan di sekolah atau madrasahnya. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan. Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian.
Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain.
Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya.
6.    Closing – penutup; biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa jawaban. Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.

D.           Tahapan Menulis

1.    Ide, Tema/Topik
Dalam memilih topik hendaknya memilih isu yang aktual, aktivitas sehari-hari dan topik berisi perkenalan ilmu atau temuan baru. Dalam tahap ini menentukan:
a)    Judul yang menarik,
b)   Menuliskan pembukaan yang berbeda dari yang lain,
c)    Membuat isi tulisan yang menambah wawasan,
d)   Pengetahuan dan pedewasaan berfikir bagi masyarakat,
e)    Penentuan naskah artikel yang tidak terlalu panjang, disarankan 7.500 – 10.000 karakter.
Setiap pemilihan topik penulisan artikel selalu dilandasi oleh dua hal, yaitu ketertarikan (interest) dan keahlian (competency). Karena ketika ingin menulis sesuatu tetapitidak memiliki kompetensi terkait dengan topik tersebut, maka akan cukup memakan waktu karena harus belajar terlebih dahulu. Jadi, sebaiknya  untuk menetapkan topik suatu tulisan dipilih yang paling menarik bagi anda sekaligus memiliki pemahaman yang cukup terhadap topik tersebut.
2.    Pengembangan Tema (Referensi, Observasi, Riset)
Tema yang sudah dibuat pada tahapan pertama dapat dikembangkan lagi dengan pola pikir/nalar yeng tentunya bukan dari hasil pemikiran “ngawur” tetapi harus berdasarkan pemahaman dari tema tersebut, disini penulis harus benar-benar menguasai apa yang akan dituliskan. Pengembangan tema juga bisa diambil dari sumber hasil penelitian, paper, skripsi, tesis, rujukan atas buku, pandangan pakar, dan literatur yang harus memadai yang bisa diolah dengan bahasa yang sederhana, singkat dan jelas dalam bentuk karya ilmiah populer agar tidak merugikan pembaca.
3.    Outlining/ Kerangka Karangan
Kerangka Karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah tulisan. Dengan kerangka karangan ini, tidak akan tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu dan penyimpangan-penyimpangan topik dapat dihindarkan. Kerangka tidak disusun sekali jadi, karena jika data berubah atau bertambah kerangkan pun akan berubah.
Sebenarnya kerangka dalam tulisan ilmiah populer disesuaikan dengan persyaratan atau kelaziman dari media masa yang akan mempublikasikan tulisan tersebut. Namun untuk memudahkan pemahaman bagi para penulis pemula, pada bagian ini dipaparkan bagaimana cara menulis ilmiah populer secara sederhana.
a.    Pendahuluan
Bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan terhadap permasalahan yang dibahas, misalnya menonjolkan hal-hal kontroversial atau belum tuntas dalam permbahasan permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah lain yang telah dipublikasikan.
b.    Inti atau Isi
Isi bagian ini sangat bervariasi, berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan. Kupasan yang argumentatif, analitik, dan kritis serta sistematika yang runtut dan logis serta berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Isi bagian ini jangan terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti halnya diktat atau laporan.
c.    Penutup 
Penutup biasanya berisi tentang kesimpulan atau penegasan penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya atau menampilkan segala yang telah dibahas terdahulu secara ringkas.
4.    First Draft atau Penulisan naskah awal
Tahapan ini terdiri dari:
a)    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar
b)   Pengembangan ide masih bersifat tentatif
c)    Konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasa, bukan pada aspek-aspek mekanik
5.    Editing
Tidak jarang tulisan  yang menarik dan bagus dari sisi ilmiah tidak dapat dimuat oleh redaksi. Pada gilirannya artikel menghendaki penggunaan bahasa ilmiah yang populer. Artinya yaitu secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca dan perlu. Karena itu proses pengeditan sengat membantu. Pengeditan akan semakin menyempurnakan bahasa yang digunakan. Yang layak dicatat pada tahap editing adalah jumlah halaman dari artikel yang ditulis. Untuk konsumsi surat kabar, maksimum halaman berkisar antara 7-10 halaman, dengan asumsi diketik 2spasi. Untuk konsumsi majala atau jurnal, lebih longgar, antara 15-40 halaman. Oleh karena itu menulis artikel umumnya diperlukan bahasa yang singkat, padat, dan berisi. Kajiannya jangan terlalu ilmiah dan juga dangkal.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a)    Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik tulisan
b)   Memperbaiki kebahasaan dan kesalahan pada aspek lain seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosa kata dan format penulisannya.

E.            Sistematika
1.    Kronologis
Pola ini menggarap topik menurut urut-urutan peristiwa yang terjadi. Artinya alur cerita mengikuti satuan waktu, jam, hari, bulan, atau tahunan. Disini patokan waktu explisit tercantum. Contohnya, artikel ilmiah populer tentang pertumbuhan tanaman selama empat musim.
2.    Proses
Disini alur mengikuti proses-proses yang berurutan. Contohnya, “Tutorial software”.
3.    Deduksi
Alur deduksi, yaitu memulai alur penjelasan dari hal yang umum menuju hal yang khusus, teori ke empiri, rumus ke penerapan, dan dalil ke fakta.  Penulisan yang menggunakan cara berpikir deduksi biasanya dimulai dari konsep-konsep ideal, kebijakan pemerintah, normatif, hukum, undang-undang, PP dan sejenisnya. Contohnya, “kebijakan pemerintah dalam masalah anggararan penelitian dan dampaknya bagi reset bidang teknoogi kimia”.
4.    Induksi
Kebalikan dari induksi, yakni dimulai dari informasi atau fakta-fakta khusus untuk menentukan kesimpulan yang berlaku umum. Induksi dapat berupa penjelasan, analogi yang menggambarkan prinsip umum. Contohnya, “Brberapa contoh dan fakta kerusakan lingkungan hidup”.
5.    Reportase --menceritakan peristiwa seperti laporan observasi atau eksperimen ilmuah.
Dengan jenis pemaparan ini, penulis bertutur tentang apa yang penulis rekam, lihat, atau rasakan dri tempat kejadian. Dengan penuturan yang baik pembaca akan merasa live di tempat kejadian. Sebuah reportase tidak harus menceritakan kejadian dari awal sampai akhir. Sering kali diambil fokus tertentu yang dapat diambil ke pemukaan. Contohnya,”Seminar atau konfernsi ilmiah”.
Berikut adalah contoh artikel ilmiah populer
a.    Menipisnya Pendidikan Karakter
Image
Fachri Pribowo
Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasi penerusnya memiliki karakter yang baik dan dimulai dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan. Pendidikan belakangan ini banyak mendapat sorotan dari kalangan pengguna jasa dan pemerhati pendidikan baik media massa, seminar, dan berbagai kesempatan. Hal demikian berhubungan maraknya berbagai penyimpangan prilaku yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, tindakan kriminal, pelecehan seks, perusakan, etika-etika yang mulai menipis, kurangnya tenggang rasa dan tanggung jawab menjadi konsumsi sehari-hari di media massa, yang menghawatirkan kondisi ini muncul di lingkungan pelajar dan mahasiswa seolah–olah mereka tidak mendapatkan pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan yang sangat sulit di Indonesia. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Pendidikan karakter di indonesia saat ini bisa dikatakan sudah sangat kurang, begitu banyak terjadi tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma agama yang paling utama. Kemudian, pada pengembangan nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa pada individual masing-masing sudah tertanam jelas pada pola pikir individual itu sendiri. Sehingga, karakter di dalam dirinya sudah tertanam di kehidupan nyata sebagai seorang yang bermasyarakat, religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Namun, upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan karakter tidak semulus seperti apa yang diharapkan. Di antaranya, pergeseran subtansi pendidikan ke pengajaran, makna pendidikan yang sarat dengan muatan nilai-nilai moral bergeser kepada pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan.
Perubahan subtansi pendidikan ke pengajaran berdampak langsung terhadap pembentukan kepribadian peserta didik. Perubahan ini sangat apatis atau menjadi acu tak acu kepada pembentukan kepribadian yang akan menimbulkan beberapa masalah baru. Hal ini dianggap sebagai ideologi-ideologi yang melahirkan pemahaman yang berkaitan dan lari pada norma-norma agama jika pembentukan kepribadian tidak begitu sempurna dalam sebuah penerapan fase pendidikan ke pengajaran. Terjadinya pergeseran subtansi pendidikan ini di sebabkan oleh masih kukuhnya pengaruh paham asosiasi dan behaviorisme. Pengaruh Paham asosiasi karena, asosiasi berkaitan dengan kehidupan bersama antar suatu individu dalam suatu ikatan. Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan kenyataan yag memiliki sikap terhadap kelompok tersebut terhadap suatu kenyataan subjektif. Dan behaviorisme atau aliran prilaku (juga disebut perspektif belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposi bahwa semua dilakukan organisme termaksud tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai prilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotesis seperti pikiran. Sehingga sebuah pendidikan pengajaran terhadap pembentukan kepribadian peserta didik harus dilakukan berdasarkan muatan nilai-nilai dan moral yang nyata dan tidak menyimpang nantinya
Image
 Endar Diah Mayangsari
Mungkin kita pasti sudah mengetahui apa itu daun kemangi. Daun yang biasa di sajikan pada makanan pecel sebagai pendamping lalapan seperti gambar di atas. Namun, perlu kita ketahui di balik kebutuhan daun kemangi yang biasa di sajikan untuk pendamping lalapan, ternyata memiliki nilai Gizi dan manfaat yang berguna untuk tubuh kita. Apakah setelah kita mengetahui manfaat daun ini, Masihkah kita hanya menjadikan daun kemangi sebagai pendamping untuk lalapan yang tidak berguna? Dan masih tidak memperdulikan manfaatnya. Atau kita malah berfikir akan menjadikan tumbuhan ini sebagai daun yang penting untuk di konsumsi. Di dalam daun kemangi juga terdapat gizi yang bermanfaat untuk tubuh kita. Sehingga daun kemangi baik untuk dikonsumsi.
Kandungan gizi
Di dalam kemangi terdapat kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kemangi merupakan daun yang memiliki kandungan betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan. Kolagen merupakan senyawa protein yang memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf, membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.
Daun kemangi Dalam bahasa Latin, kemangi disebut Ocimum basilicum. Basildari bahasa Inggris, ocimum berarti tumbuhan beraroma. Aroma harum daun kemangi berasal dari kandungan minyak atsirinya. Tanaman kemangi dapat tumbuh di sembarang tempat dan toleran terhadap cuaca panas maupun dingin. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan kemangi di daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwarna hijau pucat.
Berikut manfaat daun kemangi untuk tubuh kita :
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat pertama dari daun kemangi ialah sebagai tumbuhan yang mampu membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, ini karena daun kemangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan respon antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan beta karoten juga dapat membantu sintesis protein sehingga mendukung proses pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan beta karoten tersebut dapat membantu untuk meningkatkan fungsi penglihatan.
Mengobati Panu
Panu merupakan sakah satu jenis penyakit kulit yang membuat kulit menjadi tidak sehat atau menjadi kering. Panu atau penyakit kulit yang memiliki warna putih pada kulit tubuh kita, hal ini di sebabkan oleh adanya bakteri dan jamur. Biasanya panu itu di sebabkan kurangnya tingkat kebersihan lingkungan yang kita terapkan, seperti kita jarang mandi, atau merabat tubuh. Kemangi ini memiliki manfaat juga sebagai pengobat untuk penderita panu. Dengan cara yang cukup mudah. Ambil segenggam daun kemangi dan cuci bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.
Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan penyakit pada bibir maupun lidah. Hal ini biasa di sebabkan kurangnya vitamin C yang kita konsumsi. Kemangi juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit inim dengan caranya cukup ambil daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua hingga tiga menit. Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Untuk hasil maksimal, lakukan maksimal3kalidalamsehari..
Menghilangkan bau mulut dan badan
Bau mulut dan bau badan yang berkelanjutan membuat seseorang tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari apalagi seseorang yang memiliki pekerjaan yang harus menuntut dia untuk aktif berbicara. Kemangi ini juga selain dapat mengobati penyakit-penyakit di atas, kemangi juga mampu mengobati/menghilangkan bau mulut dan bau badan, dengan cara mengkonsumsi daun kemangi ini sesering mungkin, agar kandungan yang terdapat pada daun kemangi ini bisa membantu mengobati bau mulut dan bau badan.
Penjelasan Manfaat – manfaat daun kemangi di atas akan menambah pengetahuan kita tentang kesehatan yang alami. Tanaman yang biasa di anggap tidak terlalu penting ternyata memiliki nilai gizi  dan manfaat yang baik untuk tubuh. Pengetahuan tambahan ini agar mampu membuat kita untuk lebih menjaga tanaman sekitar yang bisa membantu kita mendapatkan solusi untuk sehat yang alami


















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Artikel adalah karya tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb. Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Populer dikenal dan disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang banyak disukai orang banyak. Dalam pembuatan karya ilmiah populer mencakup beberapa komponen, seperti : Karakteristik Penulisan, Struktur Tulisan, Tahapan Menulis, dan Sistematika penulisan.
Jadi Karya Ilmiah Populer adalah karya tulis yang bersifat keilmuan dan dikenal serta disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang banyak, disukai  orang banyak. Tujuan dari penbuatan karya ilmiah populer adalah memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik manusia kini maupun manusia yang akan datang.   













DAFTAR PUSTAKA

Priatna, Nanang, dkk.2013.Pengembangan Profesi Guru.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.
Alek dan Achmad.2011.Bahasa Indonesia untik Perguruan Tinggi.jakarta:Kencana.

Yon’s, Revolta.2006.Tips Menulis Karya Ilmiah Populer.Jakarta:Dipublikasikan tanggal 16 Juli 2006.